Senin, 06 Januari 2014

ABSTRAKSI KB IUD dan Implant



ABSTRAKSI
KB IUD dan Implant


Berdasarkan visi dan misinya program Keluarga Berencana nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya peningkatan kualitas penduduk. Salah satu kunci dalam rencana strategi nasional Indonesia 2010 adalah bahwa setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan kunci tersebut keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan keluarga berencana bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan reproduksi yang telah tersedia.

1. Implant
Ialah alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), KB susuk. Norplant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastic-silicone (polydimethylsiloxane) dan disusukan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukan dibawah kulit adalah sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktif.


- Indikasi
1. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau AKDR
2. Usia reproduksi
3. Telah memiliki anak ataupun yang belum
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
5. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
6. Tekanan dara < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia bulan sabit (sickle cell)
7. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung esterogen

- Kontra Indikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
4. Gangguan toleransi glukosa/diabetes mellitus
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Kelainan kardiovaskuler

- Keuntungan Implant
1. Perlindungan jangka panjang selama 5 tahun
2. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
3. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
4. Tidak mengganggu kegiatan coitus
5. Klien hanya perlu ke klinik bila ada keluhan
6. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Memasukan benda-benda atau alat-alat kedalam uterus untuk tujuan mencegah terjadinya kehamilan, telah dikenal sejak jaman dahulu kala
- Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kntrasepsi yang lain karena:
1. Umumnya hanya memerlukan 1 kali pemasangan dan dengan demikian 1 kali motivasi
2. Tidak menimbulkan efek sistemik
3. Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara masal
4. Efektivitas cukup tinggi
5. Reversibel



- Efek samping AKDR
a) Perdarahan
Umumnya setelah pemasangan AKDR, terjadi perdarahan sedikit-sedikit yang cepat berhenti. Kalo pemasangan dilakukan sewaktu haid, perdarahan yang sedikit-sedikit ini tidak akan diketahui oleh akseptor. Keluhan yang sering pada pemakai AKDR ialah menoragia, spooting,metroragia. Jika terjadi perdarahan banyak yang tidak dapat diatasi, sebaiknya AKDR di keluarkan dan diganti dengan AKDR yang berukuran kecil. Jka perdarahan sedikit-sedikit, dapat diusahakan mengatasinya dengan pengobatan konservatif. Pada perdarahan yang tidak berhenti dengan tindakan-tindakan tersebut diatas, sebaiknya AKDR diangkat, dan digunakan cara kontrasepsi lain.
b) Rasa nyeri dan kejang di perut
Rasa nyeri dan kejang diperut dapat terjadi segera setelah pemasangan AKDR, biasanya rasa nyeri ini berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Rasa nyeri dapat dikurangi atau dihilangkan dengan member analgetika. Jika keuhan berlangsung terus, sebaiknya AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR yang mempunyai ukuran lebih kecil.
c) Gangguan pada suami
Kadang-kadang suami dapat merasakan adanya benang AKDR sewaktu coitus. Ini disebabkan oleh benang AKDR yang keluar dari portio uteri yang terlalu pendek atau terlalu panjang. Untuk mengurangi atau menghilangkan keluhan ini, benang AKDR yang terlalu panjang dipotong sampai kira-kira 2-3 cm dari portio, sedang jika benang AKDR terlalu pendek, sebaiknya AKDR nya diganti. Biasanya dengan cara ini keluhan suami akan hilang.
d) AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
e) Benang AKDR hilang,terlalu panjang atau terlalu pendek.

- Komplikasi AKDR
a) Infeksi
AKDR itu sendiri, atau benangnya yg berada dalam vagina, umumnya tidak menyebabkan infeksi jika alat-alat yang digunakan distreilkan, yakni tabung penyalur, pendorong dan AKDR. Jika terjadi infeksi, hal ini mungkin disebabkan sudah adanya infeksi yang sub akut atau menahun pada traktus genitalis sebelum pemasangan AKDR.
b) Perforasi
Umumnya perforasi terjadi sewaktu pemasangan AKDR walaupun bisa terjadi pula kemudian. Pada permulaan hanya ujung AKDR saja yang menembus dinding uterus, tetapi lama kelamaan dengan adanya kontraksi uterus, AKDR terdorong ebih dalam menembus dinding uterus, sehingga akhirnya sampai kerongga perut. Kemungkinan adanya perforasi harus diperhatikan apabila pada pemeriksaan speculum benang AKDR tidak kelihatan. Dalam hal ini pada pemeriksaan dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan AKDR dalam rongga uterus. Jika ada kecurigaan kuat tentang terjadi perforasi, sebaiknya dibuat foto Roentgen, dan jika tampak foto AKDR dalam rongga panggul, hendaknya dilakukan histrography untuk menentukan apakah AKDR terletak didalam atau diluar kavum uteri. Dewasa ini dapat dilakukan dengan USG transvaginal dan transabdominal.
Jika perforasi terjadi dengan AKDR yang tertutup, AKDR harus dikeluarkan dengan segera oleh karena dikawatirkan terjadinya ileus, begitu pula dengan AKDR yang mengandung logam.pengeluaran AKDR dapat dilakukan dengan laparoskopi. Laparotomi hanya dilakukan jika laparoskopi tidak berhasil, atau setelah terjadi ileus. Jika AKDR menyebabkan perforasi itu jenis terbuka dan linear, dan tidak mengandung logam AKDR tidak perlu dikeluarkan dengan segera.
c) Kehamilan
Jika timbul kehamian dengan AKDR in situ, tidak akan timbul cacat pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim. Angka keguguran dengan AKDR in situ tinggi. Jika ditemukan kehamilan dengan AKDR in situ sedang benangnya masih kelihatan, sebaiknya AKDR dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus setelah AKDR itu dikeluarkan lebih kecil dari pada AKDR dibiarkan terus dalam rongga uterus. Jika benang AKDR tidak kelihatan, sebaiknya AKDR dibiarkan saja dalam uterus.

-  KONTRA INDIKASI PEMASANGAN AKDR
Kontra indikasi pemasangan AKDR dapat dibagi atas 2 golongan, yaitu kontra indikasi yang relative dan kontra indikasi yang mutlak.
Yang termasuk kedalm kontra indikasi relative ialah:
1. Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus
2. Insufisiensi servik uteri
3. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea, enukleasi mioma, dan sebagainya
4. Kelainan yang jinak serviks uteri, seperti erosion porsiones uteri

Yang termasuk kontra indikasi mutlak ialah:
1. Kehamilan
2. Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis
3. Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
4. Adanya metroragia yang belum disembuhkan
5. Pasangan yang tidak lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar