ABSTRAKSI
KB IUD dan Implant
Berdasarkan visi dan misinya program Keluarga Berencana
nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya peningkatan kualitas
penduduk. Salah satu kunci dalam rencana strategi nasional Indonesia 2010
adalah bahwa setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk
mewujudkan pesan kunci tersebut keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama. Untuk mengoptimalkan keluarga berencana
bagi kesehatan, pelayanannya harus digabungkan dengan pelayanan kesehatan
reproduksi yang telah tersedia.
1. Implant
Ialah alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK), KB susuk. Norplant adalah suatu alat
kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul
silastic-silicone (polydimethylsiloxane) dan disusukan dibawah kulit. Jumlah
kapsul yang disusukan dibawah kulit adalah sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul
panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg
levonorgestrel dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.
Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti
mini pil atau pil kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktif.
- Indikasi
1. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama
tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau AKDR
2. Usia reproduksi
3. Telah memiliki anak ataupun yang belum
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
5. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
6. Tekanan dara < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
bulan sabit (sickle cell)
7. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung esterogen
- Kontra Indikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
4. Gangguan toleransi glukosa/diabetes mellitus
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Kelainan kardiovaskuler
- Keuntungan Implant
1. Perlindungan jangka panjang selama 5 tahun
2. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
3. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
4. Tidak mengganggu kegiatan coitus
5. Klien hanya perlu ke klinik bila ada keluhan
6. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Memasukan benda-benda atau alat-alat kedalam uterus untuk tujuan mencegah
terjadinya kehamilan, telah dikenal sejak jaman dahulu kala
- Keuntungan-keuntungan AKDR
AKDR mempunyai keunggulan terhadap cara kntrasepsi yang lain karena:
1. Umumnya hanya memerlukan 1 kali pemasangan dan dengan demikian 1 kali
motivasi
2. Tidak menimbulkan efek sistemik
3. Alat itu ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara masal
4. Efektivitas cukup tinggi
5. Reversibel
- Efek samping AKDR
a) Perdarahan
Umumnya setelah pemasangan AKDR, terjadi perdarahan sedikit-sedikit yang cepat
berhenti. Kalo pemasangan dilakukan sewaktu haid, perdarahan yang
sedikit-sedikit ini tidak akan diketahui oleh akseptor. Keluhan yang sering
pada pemakai AKDR ialah menoragia, spooting,metroragia. Jika terjadi perdarahan
banyak yang tidak dapat diatasi, sebaiknya AKDR di keluarkan dan diganti dengan
AKDR yang berukuran kecil. Jka perdarahan sedikit-sedikit, dapat diusahakan
mengatasinya dengan pengobatan konservatif. Pada perdarahan yang tidak berhenti
dengan tindakan-tindakan tersebut diatas, sebaiknya AKDR diangkat, dan
digunakan cara kontrasepsi lain.
b) Rasa nyeri dan kejang di perut
Rasa nyeri dan kejang diperut dapat terjadi segera setelah pemasangan AKDR,
biasanya rasa nyeri ini berangsur-angsur hilang dengan sendirinya. Rasa nyeri
dapat dikurangi atau dihilangkan dengan member analgetika. Jika keuhan
berlangsung terus, sebaiknya AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR yang
mempunyai ukuran lebih kecil.
c) Gangguan pada suami
Kadang-kadang suami dapat merasakan adanya benang AKDR sewaktu coitus. Ini
disebabkan oleh benang AKDR yang keluar dari portio uteri yang terlalu pendek
atau terlalu panjang. Untuk mengurangi atau menghilangkan keluhan ini, benang
AKDR yang terlalu panjang dipotong sampai kira-kira 2-3 cm dari portio, sedang
jika benang AKDR terlalu pendek, sebaiknya AKDR nya diganti. Biasanya dengan
cara ini keluhan suami akan hilang.
d) AKDR tertanam dalam endometrium atau miometrium.
e) Benang AKDR hilang,terlalu panjang atau terlalu pendek.
- Komplikasi AKDR
a) Infeksi
AKDR itu sendiri, atau benangnya yg berada dalam vagina, umumnya tidak
menyebabkan infeksi jika alat-alat yang digunakan distreilkan, yakni tabung
penyalur, pendorong dan AKDR. Jika terjadi infeksi, hal ini mungkin disebabkan
sudah adanya infeksi yang sub akut atau menahun pada traktus genitalis sebelum
pemasangan AKDR.
b) Perforasi
Umumnya perforasi terjadi sewaktu pemasangan AKDR walaupun bisa terjadi pula
kemudian. Pada permulaan hanya ujung AKDR saja yang menembus dinding uterus,
tetapi lama kelamaan dengan adanya kontraksi uterus, AKDR terdorong ebih dalam
menembus dinding uterus, sehingga akhirnya sampai kerongga perut. Kemungkinan
adanya perforasi harus diperhatikan apabila pada pemeriksaan speculum benang
AKDR tidak kelihatan. Dalam hal ini pada pemeriksaan dengan sonde uterus atau
mikrokuret tidak dirasakan AKDR dalam rongga uterus. Jika ada kecurigaan kuat tentang
terjadi perforasi, sebaiknya dibuat foto Roentgen, dan jika tampak foto AKDR
dalam rongga panggul, hendaknya dilakukan histrography untuk menentukan apakah
AKDR terletak didalam atau diluar kavum uteri. Dewasa ini dapat dilakukan
dengan USG transvaginal dan transabdominal.
Jika perforasi terjadi dengan AKDR yang tertutup, AKDR harus dikeluarkan dengan
segera oleh karena dikawatirkan terjadinya ileus, begitu pula dengan AKDR yang
mengandung logam.pengeluaran AKDR dapat dilakukan dengan laparoskopi. Laparotomi
hanya dilakukan jika laparoskopi tidak berhasil, atau setelah terjadi ileus.
Jika AKDR menyebabkan perforasi itu jenis terbuka dan linear, dan tidak
mengandung logam AKDR tidak perlu dikeluarkan dengan segera.
c) Kehamilan
Jika timbul kehamian dengan AKDR in situ, tidak akan timbul cacat pada bayi
oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding rahim. Angka
keguguran dengan AKDR in situ tinggi. Jika ditemukan kehamilan dengan AKDR in
situ sedang benangnya masih kelihatan, sebaiknya AKDR dikeluarkan oleh karena
kemungkinan terjadinya abortus setelah AKDR itu dikeluarkan lebih kecil dari
pada AKDR dibiarkan terus dalam rongga uterus. Jika benang AKDR tidak
kelihatan, sebaiknya AKDR dibiarkan saja dalam uterus.
- KONTRA INDIKASI PEMASANGAN AKDR
Kontra indikasi pemasangan AKDR dapat dibagi atas 2 golongan, yaitu kontra
indikasi yang relative dan kontra indikasi yang mutlak.
Yang termasuk kedalm kontra indikasi relative ialah:
1. Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus
2. Insufisiensi servik uteri
3. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas seksio sesarea,
enukleasi mioma, dan sebagainya
4. Kelainan yang jinak serviks uteri, seperti erosion porsiones uteri
Yang termasuk kontra indikasi mutlak ialah:
1. Kehamilan
2. Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis
3. Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
4. Adanya metroragia yang belum disembuhkan
5. Pasangan yang tidak lestari