Minggu, 02 Juni 2013

Kala Hujan Datang

Hujan adalah sesuatu yang sangat kusukai. Tetes demi tetesnya membasahi dedaunan pekarangan rumah. Alirannya menuruni kaca jendela menghadirkan suasana dingin dan sejuk. Namun entah mengapa hujan juga selalu mampu membawa ingatan tentangmu kembali ke otakku.

Ah hujan, bunyi gemericiknya menghasilkan rasa sepi karena ketidakhadiranmu disisiku. Rasa sejuknya mengingatkanku pada pelukmu yang selalu menghangatkanku kala itu.





Seperti biasa. Aku duduk di dekat jendela, menatap kaca jendela, menyaksikan tetes demi tetes air hujan yang membasahinya. Aku meletakkan jari telunjukku pada kaca bermain dengan embun yang ada disana. Secara tak sadar aku menulis namamu. Lagi- lagi kamu.

Aku meneguk cangkir teh yang sedari tadi ada disampingku. Jasmine tea, ya aku memang membuatnya. Dulu kita selalu meminumnya sambil menatap hujan dan mengobrol. Bagiku jasmine tea itu sepertimu. Mampu menghangatkan tubuh ditengah dinginnya suasana ketika hujan.

Sekarang aku hanya meminum jasmine tea ini sendirian tanpa ada kamu disampingku. sambil menatap bulir- bulir air hujan yang setiap tetesnya memproyeksikan wajahmu dan kenangan kita. Yahh bagiku hujan memang erat kaitannya denganmu.

Hingga akhirnya hujanpun reda. Dan baru kusadari ada hujan baru yang turun dimataku. Hujan baru itu karena rindu.

 

Karena hujan memang selalu membuatku merindukanmu dan kenangan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar