Selamat malam kamu, pria yang selama telah menemaniku selama
ini, pria yang menjadi salah satu alasanku untuk tetap bisa bertahan disini. Sedang
apa kamu sekarang ? aku merindukammu sekarang, merindukan pesan singkatmu,
merindukan suaramu yang setiap malam selalu menyapaku melalui ujung telepon.
Sayang, maukah kamu memaafkanku untuk kesalahanku ini ?
mungkin ini adalah kesalahan terbesarku. Sesungguhnya apa yang kamu lihat tidak
seperti apa yang terjadi sayang. Aku sama sekali tidak melakukan apa yang kamu
pikirkan.
Kamu adalah satu satunya pria yang menghuni hatiku saat ini, hanya kamu. Jika saja
hati ini adalah sebuah ruangan, maka kamulah pemiliknya, pemegang kunci ruangan
itu. Sungguh suatu hal bodoh jika aku sampai memberikan kunci itu kepada orang
lain. Sangat bodoh jika aku membiarkan semua yang telah kita lalui hilang
begitu saja karena kesalahan bodohku.
Aku tahu mungkin tidak mudah bagimu untuk melupakan semua
yang telah aku lakukan, kesalahan bodoh itu, jika kesalahan itu meninggalkan
sebuah luka, beri tahu bagaimana cara untuk menghilangkan luka itu, walaupun
aku tahu jika sebuah luka pasti akan meninggalkan bekas.
Setidaknya luka itu
tidak lagi basah dan tidak lagi memberikan rasa sakit untukmu
Beri tahu aku bagaimana cara mengeringkan luka itu. Tolong beri
aku tahu aku, tolong ijinkan aku untuk sedikit menghilangkan rasa sakitnya
karena luka itu ada karena salahku.
Untuk kamu pemilik mata indah dan teduh itu, pemilik senyum yang selalu aku nikmati setiap harinya, maaf untuk kesalahan yang telah aku lakukan.